SMK 1 KISMANTORO

Blog Teknik Komputer Jaringan

ad

Wduk GaUl.............

Bendungan Gajah Mungkur Kini

This item was filled under [ Danau ]

Rasa penasaran akan waduk yang berada di sebelah selatan arah hulu sungai Bengawan Solo akhirnya terjawab sudah. Kami melakukan perjalanan melewati Surakarta bagian selatan langsung menuju Sukoharjo lalu Wonogiri.

Waduk Gajah Mungkur merupakan waduk yang terletak di Wonogiri, Jawa Tengah berfungsi untung membendung sungai terpanjang di Pulau Jawa yaitu Bengawan Solo.

Memasuki gerbang obyek wisata Waduk Gajah Mungkur suasana cukup ramai. Banyak warung penjual makanan dan minuman di sekitar parkir taman rekreasi. Akhirnya kami menuju ke taman rekreasi ini untuk berisitirahat sambil menikmati pemandangan Waduk Gajah Mungkur.

Memasuki taman rekreasi terdapat sebuah tempat mirip seperti podium yang latarnya seperti panggung terbuka yang terdapat patung bedol desa. Dari tempat patung bedol desa, kami bisa melihat pemandangan Waduk Gajah Mungkur.

Tugu peringatan berupa patung bedol desa yang terdapat di taman Rekreasi, menjadi saksi pengobanan 51 desa, kurang lebih 12.157 kepala keluarga dan 67.157 jiwa dengan cara bertransmigrasi bedol desa. Pemerintah memindahkan penduduk yang tergusur perairan waduk dengan transmigrasi Bedhol Deso ke Sitiung, wilayah Provinsi Sumatera Barat.

Kesan pertama setelah mengelilingi taman rekreasi ini adalah tempat ini terlihat kotor dan kurang terawat. Sepanjang jalan menuju ke tepi waduk, banyak sampah berserakan di sana sini. Selain itu banyak fasilitas pendukung seperti ayunan sudah banyak yang berkarat dan rusak.

Waduk Gajah Mungkur memiliki luas 9.700 hektar dengan panjang waduk mencapai 1.452 meter, tinggi waduk 42 meter dan volume 730 juta meter kubik

Di sudut waduk Gajah Mungkur yang lain banyak orang melakukan kegiatan memancing. Banyak dari pemancing langsung terjun kedalam air yang dangkal di tepian waduk. Kami sempat melihat seorang pancing mendapatkan ikan air tawar setelah berhasil menarik kailnya.

Waduk atau Bendungan Serba Guna Gajah Mungkur ini mulai dibangun di akhir tahun 70-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978. Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7 kecamatan bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen. Selain untuk memasok air minum Kota Wonogiri juga menghasilkan listrik dari PLTA sebesar 12,4 MegaWatt.

Waduk ini direncanakan bisa berumur lebih dari 100 tahun. Namun karena pengelolaan hutan disekitar waduk tidak berjalan dengan benar, waduk ini mengalami pendangkalan. Erosi tanah ketika hujan turun disekitar waduk dan erosi pada aliran sungai yang bermuara waduk menambah endapan lumpur di waduk semakin meninggi.

Awal tahun 2009, terjadi banjir besar yang melanda hampir seluruh daerah aliran sungai Bengawan Solo. Akibat guyuran hujan yang terus menerus dan penuhnya kapasitas waduk Gajah Mungkur menyebabkan pintu saluran pembuangan waduk harus dibuka agar tidak jebol sehingga air dari waduk ini memperparah banjir yang melanda di daerah aliran sungai Bengawan Solo.

Secara teknis sudah dilakukan kegiatan pembangunan fasilitas pengendalian erosi seperti cek dam, rehabilitasi lahan, perbaikan Daerah Aliran Sungai (DAS) Waduk yang menghabiskan dana yang lumayan besar. Namun peran serta msyarakat di seluruh daerah disekitar waduk untuk tidak melakukan penebangan pohon, perusakan sabuk hijau yang mengelilingi waduk, dan tidak memanfaatkan DAS sebagai lahan pertanian perlu mendapat perhatian serius karena wialayah tersebut merupakan penyangga utama pelestarian waduk.

Keterlibatan msayarakat merupakan kunci pokok utama untuk menjaga kelestarian Waduk Gajah Mungkur. Semoga Waduk Gajah Mungkur bisa bertahan hingga 100 tahun sesuai dengan perkiraan ketika selesai dibangun

0 komentar:

Posting Komentar

ad