SMK 1 KISMANTORO

Blog Teknik Komputer Jaringan

ad

Keunggulan dan kekurangan Laptop Rakitan

Axioo, Byon, Xyrex, Forsa dan lain-lain memang dirakit di Indonesia tetapi bukan berarti seperti rakitan PC.

Dell, Acer, HP, Toshiba, Fujitsu, Vaio semua juga dirakit sama prosesnya seperti merek lokal (dirakit manual bukan dirakti robot) bedanya dirakit di negara lain, ada yang di China, ada yang di Malaysia, ada yang di Thailand, beberapa negara lain.

PC rakitan adalah PC yang dirakit ditoko sesuai permintaan pelanggan. Dengan menggunakan beragam merek sesuai harga yang diminta. Sementara notebook merek lokal tidak seperti itu, tidak dapat kita meminta spesifikasi sendiri.

Saat ini di Indonesia masih belum masuk yang namanya notebook rakitan.

Notebook rakitan itu adalah notebook yang dapat dirakit oleh toko dimana kita memilih design casingnya, memilih ukuran dan kwalitas layarnya, memilih processor, hdd, optical disk drive dan lain-lainnya untuk dipasangkan sesuai pesanan kita. Terus terang saat ini para pedagang komputer Indonesia masih belum berani menjajaki pasar notebook rakitan. Semuanya sudah tersedia dipasar international tinggal tunggu importer yang berani masukan saja...

Tentang kelebihan dan kekurangan, secara garis besar kelebihan notebook merek lokal adalah pada harga, karena mereka tidak membiayai biaya promosi yang luar biasa besarnya seperti merek global Dell, HP, Acer dan lain-lain.

Kelebihan lainnya adalah fituernya atau spesifikasinya dapat lebih lengkap atau lebih canggih dari produk merek luar dengan uang yang sama.

Kekurangannya adalah pada gengsinya...
Kekurangan lainnya adalah pada percaya diri anda.

Tentang service purna jual, sebenarnya sama saja. Sebab merek luar juga dipercayakan kepada service lokal sebagai mitra, bukan benar-benar oleh perusahaan tersebut misalkan oleh HP sendiri atau oleh Acer sendiri. Sementara merek lokal service dilakukan pada jaringan masing-masing. Sama saja. Tidak lebih profesional...

Perbedaan harga jual kembali juga tidak bisa dihitung sebab pasti akan hancur lebur tidak dapat dinilai lagi mengingat pertumbuhan dan perkembagan notebook dewasa ini cukup pesat. Beli 12juta dapat dijual bekas sekitar 5 atau 6 juta saja. Bahkan akan menjadi 2 juta saja atau malah 1 juta setelah sekian tahun.

Kelebihan mungkin hanya pada mereka yang dituntut bekerja dengan notebook sampai dibawa ke luar negri, sehingga kalau rusak di negri tetangga dapat langsung diperbaiki di service center negara yang dikunjungi. Tidak banyak orang yang bekerja seperti ini di Indonesia, dan mereka juga tidak akan pusing dengan merek lokal atau bukan sebab uang tentu bukan halangan bagi mereka.

So, sebenarnya setiap produk didunai ini (apaun juga) dibuat untuk segment pasar mereka masing-masing. Demikian juga dengan notebook...

Jika mobil ada Jaguar dan Mercy tentu dikelas bawahnya ada Toyota dan Honda, dan dibawah lagi masih ada Daihatsu dan KIA. Demikian juga dengan komputer, dikelas atas ada Vaio, Fujitsu, Dell dibawah ada HP, Acer dan Toshiba, dibawah lagi masih ada merek lokal yang kita kenal saat ini.

Jika Toyota kita kenal ada Toyota Fortuner untuk kelas atas dan Toyota Avanza untuk kelas bawah pada model yang sama, maka demikian juga notebook untuk satu merek misalkan Toshiba ada untuk kelas atas dan juga kelas dibawahnya.

Masing-masing sesuai segment pasarnya...

Kalau anda ingin membeli notebook, belilah notebook yang khusus dijual untuk segment anda, jangan melirik segment diatasnya tentu anda akan kebingungan tidak jelas (seperti membandingkan Honda City dengan Toyota Camry) demikian juga sebaliknya kalau ada uang, mengapa harus pusing beli notebook untuk segment dibawahnya.

Terlepas dari itu, bukankah sebuah notebook (apapun mereknya) dipakai untuk hal yang sama dan dalam jangka waktu yang sama. Tawaran kepada beda segment pasarlah yang membuat produk itu ada berbeda type dan


0 komentar:

Posting Komentar

ad